Program Yang Sudah Dikerjakan

  • 1 Mei 2021 – 30 April 2024Peningkatan Peran Masyarakat Sipil untuk Mencapai Sistem Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas

    Proyek ini mendukung 30 desa di 3 kabupaten Nusa Tenggara Timur untuk merumuskan inisiatif kesehatan dan dukungan sosial dengan pendekatan SALT. Program ini mendorong sinergi antara desa dan Puskesmas dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat kabupaten.

  • 1 Februari – 30 November 2022Penguatan Desa Wisata yang Adaptif, Tangguh, dan Inklusif di Sumba Timur (PUSAKA SIAP SIAGA SUMBA TIMUR)

    Proyek ini bertujuan memulihkan ekonomi desa wisata dengan meningkatkan ketahanan terhadap COVID-19 dan risiko bencana di Sumba Timur. Fokusnya pada penguatan kapasitas pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, serta peningkatan fasilitas protokol kesehatan dan dukungan pemulihan ekonomi melalui pelatihan dan modal.

  • 1 Juli 2019 - 30 Juni 2022Pengendalian HIV dan AIDS Terpadu di Kabupaten Belu dan Kota Yogyakarta

    Proyek ini berkontribusi pada pelaksanaan program pencegahan infeksi HIV baru yang terintegrasi serta memberikan dukungan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup ODHIV dan orang yang hidup dengan ODHIV di Kabupaten Belu dan Kota Yogyakarta.

  • November 2021 - Maret 2022Pengelolaan Air Berbasis Masyarakat & Sanitasi Inklusif di Nusa Tenggara Timur

    Proyek air dan sanitasi di dua desa berisiko banjir bandang di Kabupaten Malaka, didukung oleh Good People International Korea Selatan, fokus pada pembangunan fasilitas air bersih dan peningkatan kapasitas tim pengelola air lokal. Proyek ini juga bertujuan meningkatkan akses sanitasi sehat dan inklusif, serta menciptakan pengusaha sanitasi lokal untuk solusi jangka panjang di daerah terdampak bencana dan krisis air.

  • 1 Februari 2018 - 30 April 2021Peningkatan Peran Masyarakat Sipil untuk Mencapai Sistem Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas (program tambahan mengenai Tanggapan terhadap Pandemi Covid-19)

    Proyek ini mendukung 30 desa di 3 kabupaten Nusa Tenggara Timur (Sumba Timur, Alor, dan Malaka) untuk merumuskan inisiatif kesehatan dan dukungan sosial dengan pendekatan SALT. Program ini mendorong sinergi antara desa dan Puskesmas untuk meningkatkan layanan kesehatan. Pada 2020, proyek juga berpartisipasi dalam merespons pandemi COVID-19 dan bencana badai Seroja di Sumba Timur dan Malaka.

  • Februari 2016 – Agustus 2018SEHATI (Sanitasi dan Higiene Berkelanjutan di Indonesia Timur)

    Program SEHATI, yang didanai Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, merupakan kelanjutan dari program SHAW dan dilaksanakan bersama mitra Indonesia seperti CD Bethesda, Plan International Indonesia, YDD, YMP, dan Rumsram. Program ini bertujuan memastikan sanitasi dan higiene berkelanjutan di tujuh kabupaten Indonesia Timur melalui penerapan prinsip sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), termasuk penghentian buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, dan pengelolaan air, sampah, dan air limbah rumah tangga.

  • Februari 2015 - Januari 2018Peningkatan Peran Masyarakat Sipil dan Pemangku Kepentingan untuk Mencapai Sistem Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang Berkualitas serta Pencegahan Penyakit Menular di Nusa Tenggara Timur

    Proyek ini dilaksanakan di Sumba Timur, Alor, dan Malaka (Timor Barat) dengan tujuan meningkatkan kondisi kesehatan pasien TB di desa sasaran serta meningkatkan kondisi kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita.

  • Februari 2015 - Januari 2018Peningkatan Peran Masyarakat Sipil dan Pemangku Kepentingan untuk Mencapai Sistem Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang Berkualitas serta Pencegahan Penyakit Menular di Nusa Tenggara Timur

    Tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan kondisi kesehatan pasien TB di desa sasaran serta meningkatkan kondisi kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita.

  • 2013-2016Pendirian yang Berkelanjutan dari Entitas Independen di Timor Leste untuk Melaksanakan Layanan Kesehatan Berbasis Masyarakat – Kelanjutan

    Tujuan dari proyek ini adalah untuk mendirikan dan memperkuat organisasi masyarakat sipil yang profesional, akuntabel, dan transparan di bidang kesehatan masyarakat, mengurangi jumlah penyakit tropis, penyakit yang ditularkan melalui air, serta angka kematian ibu dan anak di daerah proyek, serta meningkatkan pembuatan dan pelaksanaan kebijakan kesehatan yang mendukung kesehatan ibu dan anak, pemberantasan penyakit tropis, dan promosi obat herbal di tingkat nasional dan kabupaten.

  • Juni 2013 - Desember 2015Akses, Layanan, dan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dan Seksual (SRHR) untuk Anak Muda

    Tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak muda, termasuk LGBTQI, YPLWH, remaja (10-16 tahun), anak muda di daerah terpencil, dan penyandang disabilitas, tentang seksualitas mereka, meningkatkan akses terhadap komoditas SRH seperti ARV dan kontrasepsi, memperbaiki layanan SRH di klinik publik dan swasta, serta meningkatkan penghormatan terhadap hak seksual dan reproduksi anak muda, termasuk yang berasal dari kelompok terpinggirkan.

  • April 2010 - Juni 2015Sanitasi, Higiene, dan Air (SHAW) untuk Bagian Timur Indonesia

    SHAW adalah proyek 4,5 tahun di sembilan kabupaten di Indonesia Timur untuk meningkatkan akses toilet dan praktik higiene. Program ini memperkuat kapasitas pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lokal dalam memberikan layanan sanitasi di komunitas pedesaan. SHAW juga mendukung penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) oleh Kementerian Kesehatan, bertujuan menjangkau lebih dari 1,1 juta orang di 1.000 desa, serta menjadi upaya pertama untuk mengembangkan STBM di Indonesia.

  • 2010-Desember 2014Penguatan Sistem Kesehatan Berbasis Masyarakat Melalui Pendekatan Pelayanan Kesehatan Primer Menuju MDGs 2015

    Penguatan Organisasi Masyarakat untuk meningkatkan kondisi kesehatan melalui sistem pelayanan kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola oleh masyarakat, guna berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Milenium 2015, yang dilaksanakan di Flores, Timor Barat, Alor, Sumba Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Lombok.

  • 2011-2012Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Kader sebagai Upaya Memperjuangkan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Kemandirian Desa di Sulawesi Tenggara (Program ACCESS)

    Meningkatkan kapasitas (kognitif, afektif, dan psikomotor) mitra ACCESS Fase II di empat kabupaten di Sulawesi Tenggara (Lambu Ina-Muna, LEPPMI-Buton Utara, Yasinta-Buton, APPAK-Baubau) mengenai konsep dan praktik pelayanan kesehatan ibu dan anak serta pengelolaan IHC.

  • Januari 2009 - Desember 2012Peningkatan Kapasitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Masyarakat di Timor Leste, Fase Terminal

    Untuk memperkuat kapasitas mitra melalui pembangunan kapasitas dan program kesehatan berbasis masyarakat serta advokasi sistem kesehatan nasional.

  • 2007-2010Respon Gempa Bumi di Yogyakarta dan Program Air Bersih di Lombok Nusa Tenggara Barat

    Gempa Yogyakarta pada Mei 2006 merusak fasilitas air bersih dan sanitasi serta usaha mikro di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Didukung oleh AfdDw (Dokter Jerman), program ini membantu pemulihan ekonomi dengan pelatihan dan pemasaran produk pertanian organik, serta renovasi toilet, pipa, dan sumur yang rusak. Selain itu, program ini juga mendukung penyediaan air bersih di Lombok, terutama di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara, untuk membantu desa yang terdampak kekeringan.

  • 2006-2008Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi Berbasis Masyarakat di Sumba Timur dan Timor Barat

    Program ini mendukung pembangunan dan pemeliharaan sumber air bersih di 30 desa di Sumba Timur dan Timor Tengah Selatan, termasuk renovasi, pembuatan, dan eksplorasi potensi air bersih. Program ini juga melatih masyarakat untuk mengelola fasilitas air secara mandiri, dengan membangun sumur, melindungi mata air, membangun toilet, dan memasang pipa ramah lingkungan. Di akhir proyek, dilakukan studi mengenai risiko perubahan iklim dan adaptasi masyarakat.