Sayur Telah Menyehatkan Kami Kembali
Januari 4, 2024Saling Menguatkan dan Peduli
Januari 11, 2024Menyehatkan Sesama Menggunakan Obat Tradisional
Kesembuhan dan kesehatan mereka yang prima adalah kebahagiaan saya dan sekaligus menjadi energi baru untuk terus semangat meramu herbal bagi sesama,” ungkap Adifanus Seran, sering dipanggil akrab Adi. Pria kelahiran Wakfau, 24 Agustus 1984 ini bertempat tinggal di Desa Rabasa Biris, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka. Selain sebagai petani, dia memiliki kebun sirih sekitar 500 pohon yang diselipi tanaman herbal lainnya seperti jahe, temulawak, kunyit putih, dan lain-lain.
Sebelum belajar ramuan obat tradisional, Adi sudah menolong ke banyak orang yang datang dengan keluhan sakit, terutama sesama anggota beladiri dan olah pernapasan Tunggal Hati Seminar (THS) atau Tunggal Hati Maria (THM). Meski sudah memiliki kebun tanaman herbal, namun ia hanya menjualnya ke masyarakat yang membutuhkan, belum diramu sendiri untuk
meningkatkan kesehatan sesama.
Mama Siska, seorang kader obat tradisional dari Desa Loofoun, mendengar kabar kemampuan yang dimiliki Adi dalam pengobatan melalui metode olah pernapasan dan doa. Ia memberikan motivasi ke Adi agar mau mengembangkan ramuan herbal sebagai pendukung dalam pelayanan penyembuhan, selain berdoa. Adipun ingin tahu dan banyak berkonsultasi kepada mama Siska tentang jenis-jenis tanaman herbal dengan khasiatnya. Ia sering bertukar tanaman herbal yang dimiliki dengan mama Siska agar saling melengkapi. Adi juga berusaha mencari informasi cara membuat ramuan herbal di youtube, namun masih sangat terbatas.
Bulan Maret 2022, saat UPKM/CD Bethesda YAKKUM menyelenggarakan Pelatihan Obat Tradisional untuk kader, Adi ikut dalam pelatihan tersebut sebagai utusan dari Desa Rabasa Biris. “Kami belajar membuat instant jamu untuk stamina, minyak urut, jamu segar kunyit asam, dan ramuan herbal batuk pilek,” kata Adi. “Kini pengetahuan dan keterampilan meramu herbal yang saya miliki semakin bertambah dan menambah rasa percaya diri untuk menjadi peramu herbal,” ungkap Adi.
Bersama anggota lainnya, Adi semakin antusias mempraktekan pengetahuan meramu tiga herbal dan membentuk Kelompok Herbal Firdaus. Kelompok mengembangkan keterampilan ini meramu obat tradisional dan melayani masyarakat Desa Rabasa Biris sebagai upaya promosi produk dalam pertemuan desa, Kepala Desa sering meminta Kelompok Firdaus untuk menyediakan minuman herbal sebagai pengganti minuman kopi dan teh. Selain itu, kelompok ini berinisiatif untuk menghidupkan Posbindu Lansia dan memberikan pelayanan ramuan herbal bagi para lansia.
Kegiatan Posbindu sudah dilaksanakan sejak April 2022 setiap tanggal 13, kecuali apabila tanggal 13 jatuh pada hari Minggu maka kegiatan diundur pada tanggal berikutnya. Pelayanan Posbindu dilakukan di dua titik Posyandu yaitu pertama di Kantor Desa untuk melayani Lansia dari Dusun Biris Raikaletek dan Dusun Haliwa, kedua di ruang PAUD untuk melayani Lansia dari Dusun Sekarmaten, Dusun Laensukaer dan Dusun Laenhas.
Bahkan, Adi yang memiliki dua anak dari perkawinannya ini pernah mengalami di rumahnya tidak ada beras untuk dimasak, dan saat itu ada masyarakat yang membutuhkan ramuan herbal, dia tetap membuatkan ramuan herbal sekalipun tidak mendapat bayaran. Meski hati kecilnya terasa sedih namun akhirnya Adi meyakini bahwa Tuhan yang akan memberkati kebutuhan keluarganya. Benar, sore harinya ada orang lain yang datang membeli sirih di kebunnya dengan uang yang sangat cukup untuk membeli lebih dari 10 Kg beras. Bagi Adi, kesembuhan dan kesehatan untuk sesama adalah kebahagiaan yang sekaligus menyembuhkannya dan memberikan energi baru.
Seorang Lansia menceritakan bahwa awalnya ketika diberikan minuman herbal di Kantor Desa, ia tidak mau minum karena takut mengandung racun dan belum tahu manfaatnya, jamu tersebut dia ambil lalu dibuang ke tanah. Melihat hal itu, Adi dan teman-temannya merasa sedih. Namun, hal itu tidak menyurutkan niat baik untuk menyehatkan sesama dengan ramuan herbal.