Merancang Program Berbasis Kebutuhan
Desember 4, 2023Memperjuangkan Anggaran untuk Program HIV dan AIDS di Belu
Desember 12, 2023Geliat Warga Peduli AIDS
Surya Sejahtera dan Bener
Proses Penanaman Sayuran Organik oleh WPA Bener
Warga Peduli AIDS (WPA) adalah bentuk gerakan warga masyarakat yang memiliki kesiapan, kemampuan dan kemauan untuk berpartisipasi dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan masalah HIV dan AIDS. Di Kota Yogyakarta, ada 45 kelurahan yang mempunyai WPA, salah satunya Kelurahan Suryodiningratan. WPA Kelurahan Suryodiningratan mulai diaktifkan kembali oleh UPKM/CD Bethesda YAKKUM di akhir tahun 2019 dengan beranggotakan 5 orang yaitu: Purnama Suryawan sebagai Koordinator, Nirmala Prihatna sebagai Sekretaris, Eny Susanty sebagai Bendahara, Edy Pribantoro sebagai Seksi Pendidikan, dan Siti Cholifah sebagai Seksi Penjangkauan. WPA di Kelurahan Suryodiningratan Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta ini sebelumnya pernah terbentuk pada tahun 2015, namun mati suri alias tidak aktif.
Pada awal tahun 2021, dilakukan pengorganisasian WPA Suryodiningratan dengan nama WPA Surya Sejahtera. Sebelum anggota WPA memberikan edukasi kepada masyarakat, terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan tentang HIV dan AIDS secara komprehensif. Saat ini WPA Surya Sejahtera telah menerima SK dari Kelurahan Suryodiningratan dan aktif memberikan pendidikan tentang HIV dan AIDS di berbagai kegiatan kampung seperti Posbindu, PKK, pertemuan forum kampung dan Karang Taruna di setiap RW .
Selain memberikan pelatihan tentang HIV dan AIDS, WPA Surya Sejahtera juga mengajak masyarakat untuk melakukan tes HIV. WPA juga telah mendapat peningkatan ketrampilan antara lain : pengolahan pangan lokal untuk meningkatkan gizi ODHA, pelatihan akupresur dan obat tradisional untuk meningkatkan stamina dan mengurangi efek samping Anti Retroviral (ARV), senam olah nafas untuk meningkatkan stamina dimasa pandemi, serta penanaman sayur organik untuk meningkatkan ketahanan pangan di keluarga maupun lingkungan.
Saat ini WPA Surya Sejahtera selain melakukan pendidikan HIV dan AIDS, juga melatih masyarakat untuk membuat produk pangan lokal berupa ice cream dari buah naga dan labu kuning. Produk pangan lokal ini mudah dibuat dan bahan yang dipakai mudah didapat. WPA juga melatih masyarakat dan Kelompok Tani Surya Hijau membuat insektisida nabati dari bahan daun pepaya dan laos yang digunakan untuk menyemprot hama pada tanaman. Pasca pelatihan, satu anggota WPA yaitu Edy Pribantoro sudah membuat pupuk cair organik dari sisa daun maupun limbah sayuran segar. Pupuk cair organik ini dipakai untuk berbagai hal, tidak hanya untuk pupuk namun juga bisa digunakan sebagai insektisida dan desinfektan. Kegiatan lain yang dilakukan WPA yaitu pembuatan obat herbal atau jamu kunyit asam.
WPA Surya Sejahtera kini sudah memiliki sekretariat yang berada di lantai 2 gedung Kelurahan Suryodiningratan. Ruang sekretariat ini digunakan untuk pertemuan rutin WPA, menerima tamu kunjungan dari wilayah lain maupun mitra WPA, serta sebagai tempat koordinasi dan merencanakan kegiatan.
Geliat WPA juga terjadi di Kelurahan Bener. Keterlibatan mereka cukup besar dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS, termasuk pelatihan pembuatan pupuk organik untuk peningkatan gizi. Sekretaris WPA Kelurahan Bener, Natalia Indriyanti menjadi pewakilan WPA untuk mengikuti Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik. Di jam pertama pelatihan, Indriyanti belum begitu paham tentang pupuk organik cair dan apa itu Kohe. Saat itu pelatihan diadakan selama 2 hari. Pada hari pertama adalah teori, kemudian hari kedua pengenalan bahan-bahan dan alat untuk pembuatan pupuk cair dan alat untuk pembuatan pupuk dari kotoran hewan (Kohe). Setelah pengenalan alat, kemudian dilanjutkan dengan Praktek pembuatan pupuk cair,dan pupuk dari kotoran hewan serta pestisida alami.
Fasilitasi Pembuatan Pupuk di Kemantren Tegalrejo
Pada saat praktek, peserta diharapkan menguasai bahan-bahan dan fungsinya serta takaran dalam pembuatan pupuk. Setelah memahami dan menguasai cara pembuatan pupuk organik ini, kemudian Indriyanti mempraktekkan apa yang didapatkannya selama pelatihan. Dia mulai menanam cabai, terong, tomat, sawi. Tidak sampai di sini saja, dia juga menularkan ilmu yang didapat kepada anggota WPA Bener yang lain, sehingga kelak bisa bersama bercocok tanam di halaman rumah masing-masing dan memfasilitasi pembuatan pupuk untuk tanaman.
Berawal dari hoby menanam tanaman hias, Indriyanti kini memiliki hobby yang baru yaitu menanam sayur dan buah-buahan. Lahan yang dipakai adalah pekarangan rumah dan sebagian balkon. Penanaman menggunakan polybag dan bahan plastik bekas sebagai media tanam di pot. Hasil pelatihan dari UPKM/CD Bethesda YAKKUM sangat bermanfaat, karena sekarang Indriyanti menanam buah-buahan seperti: tomat, cery, terong dan pare dengan menggunakan media tanam dan pupuk organik dari kohe. Selain itu, penggunaan pestisida organik sangatlah aman jika buah dan sayur akan dikonsumsi. Indriyanti juga menyediakan bibit jika ada warga yang membutuhkan.
Perubahan lainnya adalah Indriyanti tergerak juga untuk memberikan ilmunya tentang pembuatan pupuk dari kohe dengan memanfaatkan kotoran hewan. Dia juga mengumpulkan para peternak dan bersama dengan WPA Kelurahan Bener mempraktekan cara pembuatan pupuk kandang. Tidak hanya di tingkat kelurahan, Indriyanti juga memfasilitasi pembuatan pupuk di Kemantren (Kecamatan) Tegalrejo dengan peserta kelompok tani se-Kemantren.*(Cicik Puspitaningsih dan Krismia Widosani).
Pertemuan Rutin WPA Surya Sejahtera