Teater Inklusi sebagai Jawaban atas Kejenuhan pada Edukasi Kesehatan
September 2, 2024Menerima Diri Memperbaiki Kualitas Hidup ODHIV
September 9, 2024Melayani Dengan Setia, Berharga di mata Tuhan
Maria Matilde Nahak A.Md. Keb. yang lahir di Desa Webriamata pada tanggal 14 Maret 1991, adalah Bidan Koordinator di Desa Webriamata. “Sebelum saya bertugas sebagai Bidan Koordinator di Desa Webriamata, tenaga kesehatan hanya ada satu orang perawat yang didanai dengan Dana Desa, sehingga pelayanan di Poskesdes mengalami kesulitan dan tidak maksimal karena kekurangan tenaga kesehatan desa, dan terbatasnya alat kesehatan," ujarnya sambil tersenyum.
Pada awal tahun 2022, Maria Matilde mendapat tugas tambahan sebagai bidan koordinator di Poskesdes Webriamata bersama 3 orang teman lainnya, yaitu Katarina Maria Kehi, Ana Herlina Tahu, dan Maria A.P. Lebo.
Langkah awal yang dilakukan oleh Maria Matilde di Poskesdes Webriamata adalah mengadakan pertemuan dengan ketiga rekannya dan mereka bersepakat untuk membuat pengaturan ruang kerja, membuat jadwal pertemuan kelas ibu hamil. Selain itu mereka menyusun jadwal pelayanan Posbindu, mengatur jam pelayanan di Poskesdes, hingga mengatur pertemuan rutin dengan kader Posyandu.
“Untuk jadwal pelayanan Posyandu sebenarnya sudah ditetapkan sejak jauh-jauh hari. Tapi pelayanan Posyandu dengan sistem 5 meja belum berjalan dengan maksimal karena kader belum memahami sepenuhnya bagaimana sistem itu seharusnya berjalan." Maria Matilde menjelaskan.
Sejak bergerak bersama rekan-rekan perawat dan bidan yang ada di Poskesdes, dia mulai mengatur pelayanan menjadi maksimal. Selama satu tahun ia bertugas sebagai bidan koordinator bersama rekan-rekan di Poskesdes. Hal itu menimbulkan banyak sekali perubahan yang dirasakan dalam pelayanan seperti, pelayanan di Poskesdes yang dibuka setiap hari mulai jam 8 pagi hingga jam 2 siang, pelayanan Posyandu memiliki jadwal yang tetap dan sistem pelayanan 5 meja mulai berjalan dengan baik. Hal itu ditunjukkan oleh kader yang dapat memberikan informasi kepada sasaran, menyiapkan ruangan penimbangan, memahami bagaimana menulis di buku pencatatan, dan memahami penggunaan alat kesehatan. Sesudah pelayanan Posyandu selesai, kader mampu menghitung status gizi balita, serta tidak lupa untuk memeriksa kehadiran bayi balita. Apabila ada bayi balita yang tidak hadir dalam kegiatan Posyandu, kader bersama tenaga kesehatan desa akan melakukan kunjungan rumah. Selain itu, pertemuan ibu hamil dilakukan pada tanggal 8 setiap bulannya.
Pelayanan Posbindu yang dulunya hanya 1 tempat, kini menjadi 2 tempat ditambah dengan pelayanan herbal bagi lansia saat Posbindu. Kebersihan lingkungan dilakukan setiap hari Sabtu secara rutin bersama Pemdes. Perubahan pelayanan tersebut berdampak baik pada data Posyandu bulan April dimana status gizi kurang yang tadinya 7 balita menjadi sama sekali tidak ada, begitu juga dengan status gizi buruk yang tadinya terdapat 3 balita menjadi sama sekali tidak ada. Lalu dengan jumlah ibu hamil yang mengalami KEK, dari angka 3 menurun hingga akhirnya hanya ada 1 kasus saja. Maria Matilde bangga dengan perubahan yang terjadi sekarang ini. Perubahan itu dapat terjadi berkat kerjasama antara Pemdes dan UPKM/ CD Bethesda YAKKUM.
Banyak perubahan lain yang terjadi, sekarang kader Posyandu dibekali dengan pelatihan pengolahan pangan lokal dan herbal. Ketika ada pelayanan bagi balita di Posyandu, kader-kader Posyandu mampu menyediakan PMT dari pangan lokal yang lebih variatif seperti nugget, perkedel, bruas marungga, biskuit marungga, dan masih banyak lagi. “Selain itu, masyarakat dilatih cara membuat kloset, sehingga tahun ini Desa Webriamata dengan Dana Desa dapat membangun 25 unit jamban sehat, dan pembelian klosetnya di kelompok sanitasi KARSIBA", katanya bangga.
Ada lagi perubahan terkait data pada bulan april hasil timbang gisi kurang di 2 posyandu berdasarkan data hasil timbang pada bulan April di 2 Posyandu, ada 7 balita gizi kurang, 3 balita gizi buruk dan 3 ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK).
Pada bulan Mei terjadi perubahan data, yaitu tidak ada balita gizi kurang, 1 balita gizi buruk dan 1 ibu hamil dengan KEK. Perubahan data ini terjadi karena Pemerintah Desa bekerja sama dengan kelompok pangan lokal Dahlia dan PKK desa dalam menyediakan PMT pangan lokal di 2 posyandu selama 2 minggu, pada bulan April dan Mei 2023.
Selama ini banyak lansia tidak hadir ke Posbindu sekarang para lansia aktif dalam mengikuti pelayanan Posbindu dan di akhir pelayanan, lansia diberi minuman herbal yang dikelola kelompok herbal Zaitun. Satu hal yang menarik dari sini yaitu, kader herbal juga memberikan penyuluhan tentang jenis-jenis tanaman yang berkhasiat obat, dan mendampingi lansia dan masyarakat secara umum untuk menanam di pekarangan rumah. Hal itu dilakukan supaya ketika lansia sakit, mereka dapat langsung mengkonsumsi obat herbal. Saat ini ada 13 keluarga yang memiliki lansia, sudah menanam obat di pekarangan rumah.
Di balik dari semua keberhasilan yang sudah dicapai, pasti ada kendala yang dialami salah satunya adalah ketika ada pergantian kader, ada kader yang masih perlu diberi pelatihan dan pendampingan. Kendala yang lain adalah belum ada kader khusus yang mengurus pelayanan Posbindu lansia. Selain itu, masih kurangnya jumlah strip pemeriksaan asam urat, kolesterol, dan gula darah. Hal ini sudah diusulkan ke Pemerintah Desa dan mereka bersedia menganggarkan pengadaan strip dengan Dana Desa pada tahun 2024. “Saya selaku Bidan Koordinator desa sangat berharap agar masyarakat aktif memeriksa kesehatan secara rutin di Poskesdes, begitu juga saat pelayanan Posyandu. Ibu hamil juga disarankan untuk lebih aktif mengikuti pertemuan dan rutin periksa kesehatan di Poskesdes. Selain itu, Pemerintah Desa harus melibatkan tenaga kesehatan desa untuk hadir dalam musyawarah dusun dan desa, Musrembangdes, serta dalam penetapan anggaran kesehatan di desa, Kata Maria Maltide. Banyak sekali nilai moral yang bisa kita simpulkan dari pelayanan yang sudah dilakukan oleh Maria Matilde dan rekannya. Kita dapat belajar bahwa semua hal-hal kecil yang kita lakukan kepada masyarakat, asal dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas, maka Tuhan akan selalu memberi petunjuk yang baik untuk kita ikuti.
“Selamatkan satu nyawa sahabatmu, maka Tuhan akan menambah umur panjang kepadamu", katanya sambil memberikan salam kepada teman teman kerja.“Kita pasti bisa!". (Dina Klau)