‘Bukan Ojol Biasa’, Ojol Gemar Edukasi HIV!
Agustus 19, 2024Berangkat dari Keprihatinan, Membuahkan Komunitas Berdaya
Agustus 25, 2024Dana Desa untuk Program Kesehatan, Bukti Nyata Komitmen Pemerintah Desa
Pemerintah desa memiliki peran penting dalam pembangunan kesehatan karena kesehatan adalah pondasi dari kualitas hidup yang baik bagi masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Desa harus memberi perhatian khusus terhadap kesehatan masyarakat di desa. Salah satu contohnya adalah menganggarkan Dana Desa untuk isu kesehatan.
Pada tahun 2022, Kepala Desa Desa Dapitau sudah menganggarkan 12 juta rupiah untuk pengadaan PMT (Pemberian Makan Tambahan) yang dibagikan kepada 8 anak gizi buruk. Artinya, satu anak gizi buruk telah mendapatkan Rp 1.200.000,00 untuk pengadaan PMT. Di tahun ini (2023), anggaran tersebut dinaikkan menjadi Rp 1.500.000,00 per anak. Tentunya, upaya dalam penganggaran ini tidak lepas dari pendampingan UPKM/CD Bethesda YAKKUM.
Selain membantu dalam hal penganggaran, UPKM/CD Bethesda YAKKUM juga memberikan beberapa sosialisasi kepada masyarakat Desa Dapitau yang menurut mereka sangat bermanfaat dari segi wawasan maupun ketrampilan. Kepala Desa juga sangat bersyukur dengan adanya sosialisasi di Desa Dapitau, masyarakat semakin peduli dengan isu kesehatan. Partisipasi aktif masyarakat dalam membangun kesehatan dapat dilakukan dalam berbagai cara, salah satunya adalah terlibat dalam program pelayanan kesehatan seperti Posyandu.
Di dalam Posyandu, masyarakat dapat terlibat aktif untuk menjadi peserta atau pun kader. Dengan menjadi kader Posyandu, masyarakat dapat memberikan informasi tentang pola makan yang sehat, imunisasi, penyakit umum, dan informasi kesehatan yang lain kepada peserta yang hadir dalam Posyandu. Selain itu, kader Posyandu dapat mengasah kemampuannya untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan lain dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang difasilitasi oleh UPKM/ CD Bethesda YAKKUM. Apabila masyarakat rajin dan berinisiatif untuk hadir dalam kegiatan Posyandu, maka hal itu menjadi langkah untuk meningkatkan kualitas kesehatan di diri mereka masing-masing. Kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan adalah pengembangan kesadaran masyarakat yang ada di desa.
Hal-hal baru yang masyarakat rasakan setelah mendapat pelatihan pengolahan pangan lokal salah satunya adalah mengganti jenis PMT menjadi lebih variatif. Tentunya, PMT yang diberikan kepada bayi dan balita dibuat menggunakan bahan pangan lokal yang ada di sana. Yang sebelumnya hanya menggunakan kacang hijau, sekarang kader-kader Posyandu mampu menyediakan biscuit dengan tepung kelor yang memiliki manfaat gizinya lebih tinggi.
Hal yang sama terjadi juga pada Kepala Desa Kafakbeka yang sudah membuat kerjasama dengan Puskesmas untuk melayani masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat. Sejak tahun 2A19, Dana Desa sudah mulai dianggarkan untuk menunjang kegiatan di Posyandu, Posbindu, dan pendidikan PAUD. Sejak tahun 2A21, Puskesmas mulai turun tangan dalam membantu meningkatkan pelayanan di desa. (Rachel Indrias)