Menemukan Dukungan dan Harapan Bersama PITA MERAH JOGJA
April 3, 2024Layanan Komprehensif Berkesinambungan untuk Pengendalian Terpadu HIV dan AIDS
April 15, 2024Kreasi Pangan Lokal Pilihan Utama Peningkatan Gizi ODHIV
Program pencegahan terpadu penularan HIV dan AIDS di Kabupaten yang dijalankan UPKM/CD Bethesda YAKKUM merupakan proyek yang memiliki urgensitas dan manfaat yang sangat dirasakan masyarakat, karena sebelumnya sangat sedikit pihak yang peduli dengan isu HIV dan AIDS di Kabupaten Belu. Beragam intervensi dilakukan oleh program HIV dan AIDS ini, selain menyasar ke ODHIV dan OHIDA langsung, namun juga melibatkan masyarakat secara umum yang ada di level basis, baik ibu rumah tangga, remaja, bapak-mapak, maupun para pekerja. Di antara strategi yang digunakan adalah peningkatakan kapasitas melalui berbagai pelatihan, yang tujuannya menunjang dan memperkuat upaya pencegahan terpadu penularan HIV.
Bentuk pelatihan yang diberikan kepada penermia manfaat antara lain, pelatihan pengolahan pangan lokal, pelatihan diadakan oleh UPKM/CD Bethesda Yakkum area Belu pada 17-18 September 2021, yang diikuti oleh Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Kabupaten Belu dan anggota Warga Peduli AIDS (WPA) dari 2 Kelurahan dan 5 Desa termasuk di dalamnya Mama Ata (36 tahun) dan 1 orang lainya dari kader WPA Desa Manleten. Pelatihan bertujuan untuk membekali peserta agar dapat mengolah bahan-bahan lokal yang melimpah di desa menjadi berbagai jenis makanan yang bisa menunjang peningkatan gizi ODHIV. Selama pelatihan, fasilitator yang khusus didatangkan dari Yogyakarta, Rosalia Mahanani, memberikan materi cara pembuatan tepung dan pengolahannya. Ilmu inilah yang pada akhirnya telah ditularkan Mama Ata kepada ibu-ibu rumah tangga disekitar lingkungannya di Desa Manleten, termasuk keluarga orang yang hidup dengan HIV dan AIDS (OHIDHA).
Dua minggu pasca pelatihan, Mama Ata langsung menindaklanjutinya dengan membuat tepung bersama 4 ibu rumah tangga lainnya,dengan menyiapkan bahan untuk pembuatan kue berupa tepung ubi ungu, tepung pisang dan tepung singkong. Ketiga jenis tepung tersebut merupakan hasil olahan yang telah dibuat beberapa hari sebelumnya.
Kemudian pada 29 Oktober 2021 Mama Ata mengundang 11 ibu rumah tangga untuk mengolah tepung yang telah tersedia ini, dengan menyiapkan peralatan untuk memasak dan bahan-bahan pendukung, seperti ikan segar, kentang, daun kelor, tahu, susu, minyak goreng, bawang, daun seledri, lada, labu kuning dan sebagainya. Mama Ata sengaja mengundang 11 ibu rumah tangga untuk bersama-sama membuat kue dengan pengolahan pangan lokal untuk menunjang gizi ODHIV.
Sebagian peralatan yang digunakan dalam kegiatan tersebut disiapkan oleh Mama Ata seperti piring saji, kompor, dandang kukus, tacu, sutel, cobek, mangkok, sendok, piring, garpu, cup puding dan baskom. Namun ada beberapa peralatan yang dipinjam dari CD Bethesda Yakkum antara lain cetakan kue, saringan, loyang brownis, mixer, papan iris dan gelas ukur. Semua bahan utama yang dipakai dalam pengolahan pangan lokal ini disediakan secara swadaya oleh Mama Ata, yang bahan utama tersebut tersedia di Desa Manletensehingga biaya pembuatan relatif terjangkau. Tepung terigu yang biasanya digunakan untuk membuat kue, sudah bisa diganti dengan tepung dari bahan ubi ungu, singkong dan pisang yang tersedia di Desa ini.
Kegiatan pengolahan makanan bebahan baku lokal ini mendapat respon yang sangat baik dari ibu rumah tangga yang terlibat. Ibu-ibu sangat senang dan terkesan dengan kegiatanini, karena mereka mendapat pengalaman dan keterampilan baru dalam membuat berbagai macam kue dan makanan ringan dengan menggunakan bahan makanan lokal yang ada disekitar mereka. Peserta juga tahu tentang cara pengelohan bahan-bahan lokal tersebut menjadi tepung yang kemudian dijadikan sebagai bahan baku dalam olahan berbagai jenis makanan yang dapat menunjang gizi ODHIV. Hari itu mereka berhasil membuat berbagai jenis olahan seperti bolu kukus ubi ungu, bolu kukus pisang, brownis ubi ungu, bakso tahu kelor, perkedel ikan, perkedel tahu kelor, puding ubi ungu dan puding labu kuning.
Ada 2 OHIDHA yang mengikuti kegiatan sehingga mereka berencana akan mengolah makanan-makanan tersebut untuk menunjang gizi anggota keluarga yang positif HIV. Saat ini sudah satu OHIDHA yang membuat olahan bahan lokal dan diberikan kepada anggota keluarganya. Selain itu, kader Posyandu Dusun Halifunan bersama Mama Ata juga telah menindaklanjuti dengan membuat puding labu kuning yang dibagikan kepada anak-anak Balita dalam kegiatan Posyandu.
Anggota WPA dan ibu rumah tangga yang ada di Dusun Halifunan, Desa Manleten berharap adanya dukungan dari Pemerintah Desa, dalam hal ini tim Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Manleten untuk bersama-sama WPA dan Puskesmas Wedomu, khususnya bidang gizi, untuk mengembangkan pengolahan bahan pangan lokal yang bisa menunjang gizi ODHIV maupun keluarga.* (Mariana Dince Manek).