UPKM/CD Bethesda YAKKUM Area Belu menyelenggarakan Workshop Peluang Mengembangkan Wisata Inklusi
Juni 13, 2022Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) antara UPKM/CD Bethesda YAKKUM dengan Bupati Belu untuk Program Pengendalian Terpadu HIV & AIDS.
Desember 23, 2022AWARDS UNTUK HABEL PEJUANG STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award merupakan penghargaan sebagai pengakuan dan bergengsi bagi daerah dalam mengklaim keberhasilan atas upaya percepatan perubahan perilaku masyarakat hidup sehat melalui tidak ada lagi praktik buang air besar sembarangan (BABS). Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI kepada Bupati dan Walikota yang telah berhasil ODF (Open Defecation Free) terverifikasi, serta pemberian apresiasi kepada para sanitarian dan pelaku mitra terkait lainnya sebagai ujung tombak yang telah bersama-sama melaksanakan pendampingan dalam keberhasilan ini.
Tahun 2018 menjadi tahun awal diberikannya penghargaan STBM Award kepada Kabupaten/Kota yang telah mencapai 100% akses sanitasi (ODF) dan tahun 2019 ditambahkan dengan pemberian penghargaan kepada para sanitarian terbaik dari Kabupaten/Kota yang telah ODF. Sampai dengan tahun 2019 telah tercatat 42 Kabupaten/Kota mendapatkan penghargaan STBM Award. Dengan adanya STBM Award, diharapkan akan menjadi pemicu bagi daerah lainnya untuk mencapai target STBM dan melahirkan banyak inovasi untuk percepatan target SDG’s 2030 point 6, yaitu menjamin ketersediaan dan manajemen air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan bagi semua dengan target pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang daur ulang yang aman.
Pada tahun 2020 Kementerian Kesehatan juga telah memberikan penghargaan kepada mitra terkait STBM lainnya dalam hal ini Natural Leader terbaik dan Kepala Desa dari Kabupaten/Kota yang tahun 2018, 2019 dan 2020 telah mencapai 100% ODF terverifikasi. Penghargaan telah diberikan pada saat acara puncak Rakornas STBM pada November 2020.
Habel Lakalo, merupakan pelopor Tim Sanitasi Desa Probur yang berhasil menempatkan namanya dalam Kategori Sanitasi Terbaik tingkat Nasional dari seluruh Indonesia untuk meraih penghargaan Kategori Natural Leader pada kegiatan STBM Awards dan Rakornas STBM ke-4 tingkat Nasional. Ia menjadi salah satu dari 33 sanitarian terbaik 2020. Tim Sanitasi Desa merupakan tindak lanjut dari inovasi Habel dalam membuat dan mengusahakan Jamban Sehat di Desa Probur. Melalui Tim sanitasi di Desa ini, perubahan kepemilikan jamban sehat pun terjadi di Desa Probur. Ia memulai aktivitas sanitariannya dengan titik pijak di dusun tempat Habel tinggal, yaitu dusun Wormanem, Desa Probur.
Di Desa Probur, awalnya masih banyak keluarga yang belum memiliki jamban sehat. Melihat dan merasakan situasi yang tidak sehat seperti ini, Habel pun berinistaif untuk membentuk kelompok kerja sanitasi Desa dan melakukan kegiatan sanitasi berupa pembuatan lubang septictank yang dilakukan pada malam hari. Strateginya dilakukan secara bergiliran menggali lubang bersama-sama dari satu rumah ke rumah yang lain. Kondisi tanah desa yang berbatuan menjadi tantangan tersendiri dari para penggali lubang. Namun, melalui kebersamaan dan gotong royong, satu demi satu lubang berhasil diselesaikan.
Setelah membuat lubang septictank, mereka pun melanjutkan dengan melakukan iuran batu dan pasir serta uang untuk pembelian semen. Proses pengorganisaian masyarakat ini difasilitasi dan disupport oleh UPKM/CD Bethesda YAKKUM area Alor.
Tanpa kenal lelah tim ini mulai bergerak. Tim yang beranggotakan 10 orang ini tidak henti-hentinya melakukan gotong-royong dalam pembuatan jamban sehat di Desa Probur. Dengan bermodalkan gotong-royong dan iuran kelompok, dipergerakan awal, tim sanitasi Desa Probur ini berhasil membuat 10 unit jamban, 4 lubang septictank dan 5 unit kloset.
“Tentu jadi suatu kebanggaan bagi kami di Alor karena dapat masuk kategori sanitarian terbaik di Indonesia dan semua ini terjadi atas Anugerah Tuhan”ujar Habel Lakalo dengan haru.
Bagi Habel Lakalo, lewat program ini, dia berharap dapat terlahir lebih banyak lagi sanitarian-sanitarian baru yang nantinya dapat menopang dan mendorong perubahan kesehatan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Mexlilong).