SABUN HERBAL DESA DIMINATI MASYARAKAT KOTA
Juni 2, 2022Mahasiswa STIKES BETHESDA YAKKUM belajar OBATRA
Juni 9, 2022Kepedulian dan Harapan Dalam Pita Merah
Pita Merah adalah sebuah komunitas yang lahir dan dilatarbelakangi bahwa teman-teman Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) merasa lebih nyaman bila komunitasnya tidak terikat pada satu institusi. Kemudian mereka membentuk kesepakatan untuk mengikat diri pada sebuah komunitas yang diberi nama Pita Merah. Anggota komunitas ini terdiri dari ODHA, Orang yang Hidup dengan ODHA (OHIDHA), Warga Peduli AIDS (WPA) maupun masyarakat umum. Kata Pita Merah merupakan gabungan dari kata Peduli, Inklusi, solidariTAs MERAih Harapan.
Diawali dengan brainstorming tentang isu HIV yang dilaksanakan oleh teman-teman ODHA dan OHIDHA pada Kamis, 21 Januari 2021 di RM Toean Watiman Jl. Taman Siswa No.152, Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. Dalam pertemuan ini membahas tentang kondisi saat ini yang berhubungan dengan HIV dan AIDS di Yogyakarta. Kesimpulannya bahwa informasi tentang HIV dan AIDS di wilayah Kota Yogyakarta masih kurang dipahami oleh masyarakat maupun tenaga kesehatan, sehingga masih banyak stigma dan diskriminasi yang dialami oleh ODHA.
Dalam diskusi ini ada pemahaman juga bahwa masih banyak terjadi kekerasan berbasis gender dan diskriminasi terhadap disabilitas. Dalam diskusi juga membicarakan tentang masih adanya kepercayaan masyarakat bahwa obat herbal untuk menyembuhkan HIV. Mitos ini tidak tepat, karena sesungguhnya obat herbal hanya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Kelompok Pita Merah berkomitmen untuk mewujudkan target three zero tahun 2030 yaitu tidak ada lagi infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian yang disebabkan karena AIDS dan tidak ada lagi diskriminasi terhadap ODHA. ODHA dan OHIDHA memiliki mimpi dan harapan, agar stigma dan diskriminasi HIV dan AIDS sepenuhnya teredukasi dalam kehidupan di masyarakat, serta maksimalnya dukungan pemerintah untuk layanan kesehatan yang lebih baik, agar tidak ada angka Lost To Follow Up di Kota Yogyakarta.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2021 di Ingkung Grobog, terumuskan aspek prinsip, yakni visi: Menuju komunitas yang berdaya dan diterima secara sosial oleh masyarakat dalam isu HIV dan AIDS. Sedangkan misi: (1) Melakukan edukasi HIV dan AIDS kepada masyarakat secara reguler untuk mereduksi stigma dan diskriminasi; (2) Melakukan pemberdayaan dan pendampingan kepada ODHA secara holistik; (3) Memperluas jaringan dengan stakeholder terkait.
Dari pertemuan tersebut juga terbentuk struktur organisasi serta job desk masing-masing seksi. Terdapat banyak potensi yang ada dalam kelompok ini antara lain SDM dan jaringan yang dapat digandeng dalam isu pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS. Dari SDM banyak yang memiliki keterampilan yang diperoleh dari pelatihan yang diberikan UPKM/CD Bethesda YAKKUM. Pelatihan tersebut di antaranya obat herbal, pijat akupresur, senam olah nafas dan pelatihan penerimaan diri ODHA yang dapat digunakan untuk membantu ODHA dalam mengurangi efek samping pengobatan ARV dan meningkatkan kesadaran kepatuhan ARV.
Komunitas Pita Merah juga terlibat aktif dalam program HIV yang dilaksanakan UPKM/CD Bethesda YAKKUM seperti dalam pertemuan rutin ODHA, pertemuan ODHA dan layanan konseling dan pendidikan HIV dan AIDS bagi ibu rumahtangga dan wirasawasta HIV positif serta beberapa pelatihan. Roni, salah satu anggota kelompok Pita Merah setelah diberikan pelatihan penerimaan diri bagi ODHA mampu memberikan konseling bagi ODHA dalam penerimaan status HIV. Selain itu Roni juga menjadi narasumber dalam pendidikan HIV dan AIDS di Gereja Kristen Jawa Wirobrajan pada 11 November 2021. Langkah Roni juga diikuti anggota Pita Merah yang lain seperti : Pram, Lisa, Tami, Ebith, Eva dan Alfo untuk aktif dalam pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di Kota Yogyakarta. Mereka ikut serta menjadi narasumber dan sharing pengalaman pada setiap Pendidikan HIV dan AIDS di masyakarat. Selain itu Eva Dewa, sebagai koordinator Pita Merah juga menjadi fasilitator dalam peningkatan kapasitas Warga Peduli AIDS (WPA) di Kelurahan Bener dan Suryodiningratan Kota Yogyakarta.
Komitmen bersama komunitas Pita Merah memiliki dampak yang baik bagi ODHA dan OHIDHA serta masyarakat sekitar. Melalui sharing yang dilakukan dalam kegiatan di masyarakat telah merubah stigma terhadap ODHA di masyarakat. Umumnya masyarakat menstigma karena kurangnya informasi secara langsung tentang HIV dan AIDS. Selain itu bagi ODHA yang lainnya, komunitas Pita Merah ini dapat memberikan semangat bagi mereka, sharing bersama dan menjalin relasi sosial maupun ekonomi.
Munculnya langkah aksi yang dilakukan oleh komunitas Pita Merah menumbuhkan kerjasama dengan jaringan. Salah satu kerjasama yaitu terbentuknya kolaborasi kegiatan WPA Kelurahan dengan Pita Merah untuk melakukan pendidikan HIV dan AIDS di Masyarakat. Harapannya dengan kolaborasi yang baik akan menurunkan stigma dan diskriminasi yang ada di masyarakat.
Pita Merah telah mampu berjejaring dengan institusi yang concern terhadap HIV dan AIDS, antara lain: IPPI, PKBI, Zero TB, WPA, dan lainnya. Dengan kekutan jaringan ini, komunitas Pita Merah semakin percaya diri untuk terus mengarusutamakan anti stigma dan diskriminasi terhadap ODHA serta selalu mengusung untuk memperkuat ODHA yang berdaya dan sehat.*(Fajar Jalu Lintang).